Senin, 23 November 2009

intip skripsi yah

abstraks:

Teknologi komputer untuk saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan banyak munculnya suatu peralatan elektronnik yang menggunakan mikroprosesor sebagai pusat pengontrolan. Misalnya saja hanphone, komputer dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam ukuran Giga Hz, PLC (Programmable Logic Control), mobil dengan menggunakan mikrokontroller, robot, dan alat-alat elektronik lainnya.
Dengan munculnya perangkat elektronik yang menggunakan mikrokontroller, dapat membuat suatu pekerjaan dapat menjadi lebih mudah dan efisien. Selain itu banyak kelebihan yang dapat diambil dengan adanya mikrokontroller. Salah satu contohnya adalah mesin-mesin yang terdapat pada pabrik. Apabila mesin-mesin tersebut digerakkan secara manual, banyak kesulitan yang akan timbul, hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diinginkan, dibutuhkan sumber daya manusia yang cukup besar untuk setiap mesinnya, dan kesulitan-kesulitan lainnya. Tetapi dengan menggunakan mikrokontroller sebagai pusat pengontrolan, kesulitan-kesulitan tersebut dapat dikurangi. Dengan menggunakan mikrokontroller, suatu sistemyang bekerja tidak akan melakukan pekerjaan lain yang tidak sesuai dengan yang diperintahkan oleh mikrokontroller tersebut. Dengan kata lain, suatu mikrokontroller yang telah diprogram akan menginstruksikan perangkat lain yang terhubung dengannya sesuai dengan isi dari program yang telah diberikan padanya.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Teknologi komputer untuk saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan banyak munculnya suatu peralatan elektronnik yang menggunakan mikroprosesor sebagai pusat pengontrolan. Misalnya saja hanphone, komputer dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam ukuran Giga Hz, PLC (Programmable Logic Control), mobil dengan menggunakan mikrokontroller, robot, dan alat-alat elektronik lainnya.
Dengan munculnya perangkat elektronik yang menggunakan mikrokontroller, dapat membuat suatu pekerjaan dapat menjadi lebih mudah dan efisien. Selain itu banyak kelebihan yang dapat diambil dengan adanya mikrokontroller. Salah satu contohnya adalah mesin-mesin yang terdapat pada pabrik. Apabila mesin-mesin tersebut digerakkan secara manual, banyak kesulitan yang akan timbul, hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diinginkan, dibutuhkan sumber daya manusia yang cukup besar untuk setiap mesinnya, dan kesulitan-kesulitan lainnya. Tetapi dengan menggunakan mikrokontroller sebagai pusat pengontrolan, kesulitan-kesulitan tersebut dapat dikurangi. Dengan menggunakan mikrokontroller, suatu sistemyang bekerja tidak akan melakukan pekerjaan lain yang tidak sesuai dengan yang diperintahkan oleh mikrokontroller tersebut. Dengan kata lain, suatu mikrokontroller yang telah diprogram akan menginstruksikan perangkat lain yang terhubung dengannya sesuai dengan isi dari program yang telah diberikan padanya.
Pada umumnya proses pengontrolan suatu sistem dibangun oleh sekelompok alat elektronik, yang dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas, akurasi, dan mencegah terjadinya transisi pada proses, dan proses pengontrolan pada mesin-mesin tersebut masih banyakyang menggunakan papan elektronik sebagai sistem kontrol. Penggunaan papan elektronik ini membutuhkan banyak sekali interkoneksi di antara relai untuk membuat agar sistem dapat bekerja. Dengan kata lain, untuk menghubungkan relai-relai tersebut dibutuhkan sistem pengkabelan yang sangat banyak dan rumit. Dengan adanya PLC kekurangan dari sistem pengontrolan tersebut dapat diatasi, karena PLC dapat mengeksekusi programyang tersimpan didalam memori. PLC dapat memonitor status dari suatu sistem berdasarkan sinyal input yang masuk pada PLC dan untuk sistem pengkabelannya tidak terlalu rumit.
Melihat beberapa kelebihan yang terdapat pada PLC, alat ini dapat dimanfaatkan baik dalam industri besar maupun industri kecil. Tetapi PLC sering digunakan pada industri besar, karena biaya yang dikeluarkan untuk perancangan sistem dengan menggunakan PLC sangatlah mahal. Dalam tulisan ini akan dibahas suatu sistem sederhana mengenai pengendalian sistem pintu otomatis dengan menggunakan PLC sebagai pengontrolnya. Apabila ada bendayang terdeteksi di depan pintu tersebut, maka secara otomatis pintu tersebut dapat terbuka dengan sendirinya. Dan apabila benda tersebut telah melewati jarakyang diinginkan, maka pintu tersebut akan menutup secara otomatis. Sehingga tidak diperlukan tenaga manusia untuk membuka maupun menutup pintu tersebut.

1.2 Ruang Lingkup
Pada pembahasan ini hanya meliputi perangkat elektronik yang dikendalikan oleh PLC, perangkat keras yang digunakan PLC dan bahasa pemrograman yang dapat digunakan oleh PLC.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat tugas akhir ini adalah menganalisa sistem kerja PLC dan memanfaatkan alat ini sebagai suatu sistem pengontrolan tanpa harus memonitor apabilasalah satu rangkaian elektronik yang terhubung dengan PLC tersebut mengalami kerusakan. Dengan kata lain, bila sistem tersebut tidak bekerja maka PLC dapat memonitor rangkaian elektronik yang tidak berfungsi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini bagi penulis adalah penerapan teori yang telah didapat selama kuliah, terhadap suatu perangkat elektronik yang menggunakan mikrokontroller sebagai pengendali dari suatu sistem yang digunakan untuk mengendalikan pusat pengontrolan dari sistem yang akan dikerjakan.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan dalam melakukan penulisan ini, penyajian penulisan dilakukan melalui uarian bab dan sub bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang sistem, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, kegunaan penelitian dan metode dari penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori penunjang yang berkaitan dalam pembuatan penulisan tugas akhir ini.

BAB III SISTEM PENGATURAN PINTU OTOMATIS
Bab ini berisikan penjelasan sistem yang dijalankan tanpa menggunakan PLC sebagai pengontrolnya. Dengan kata lain, sistem yang dijalankan secara manual. Dan berisikan penjelasan sistem bila menggunakan PLC, serta bahasa pemrograman yang dikenali oleh PLC FP Sigma.

BAB IV ANALISA SISTEM
Bab ini berisikan pembahasan tentang cara kerja sistem baik secara otomatis maupun manual, kelemahan dan kekurangan sistem, seta langkah-langkah pembuatan program PLC untuk sistem secara otomatis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil yang telah dicapai pada bab atau subbab sebelumnya serta saran-saran yang bermanfaat agar sistem yang telah dicapai dapat menjadi lebih baik lagi kesempurnaannya.

tugas mata kuliah Teknik Instalsi Listrik ( D3 Teknik Sipil UNJ) 2009

Tugas hari Jum'at 20-11-2009 :

1. Rangkaian Lampu TL yang terdiri dari 2 buah Lampu TL @ 20 watt dengan 1 buah ballast 40 watt. Buatlah rangkaiannya agar lampu tersebut dapat menyala dengan baik!
2. Sebutkan 5 macam pengaman pada instalasi listrik dan karakteristik alat tersebut beserta bagiamana cara memasang alat tersebut pada rangkaian instalasi listrik!
3. Sebuah rangkaian listrik terdiri atas 2 grup dimana :
a). Grup 1 terdiri atas 3 buah saklar tukar dan 2 buah lampu @ 40 watt.
b). Grup2 terdiri atas 1 buah saklar tunggal dan 1 buah saklar tukar dengan 2 buah lampu
@ 40 watt.
Buatlah gambar garis tunggal / skema dan gambar pelaksanaan / pengawatan pada rangkaian
tersebut!
4. Sebutkan fungsi dan karakteristik dari kabel-kabel berikut ini :
a). NGA
b). NYM
c). NYA
d). NYAF
e). NGAF
f). NYY
g). BC

Tugas dikerjakan di kertas A4, dengan tulis tangan (tidak diketik). dikumpulkan hari Jum'at 4 Desember 2009. Terima Kasih,



Bobby

Senin, 16 November 2009

HUKUM KIRCHOFF 2


Hukum Kirchoff secara keseluruhan ada 2, dalam sub ini akan dibahas tentang hukum kirchoff 2. Hukum Kirchoff 2 dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup).
Perhatikan gambar berikut!
Hukum Kirchoff 2 berbunyi : ” Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol”. Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap.

Dari gambar diatas kuat arus yang mengalir dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa aturan sebagai berikut :

  • Tentukan arah putaran arusnya untuk masing-masing loop.
  • Arus yang searah dengan arah perumpamaan dianggap positif.
  • Arus yang mengalir dari kutub negatif ke kutup positif di dalam elemen dianggap positif.
  • Pada loop dari satu titik cabang ke titik cabang berikutnya kuat arusnya sama.
  • Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka arah perumpamaannya benar, bila negatif berarti arah arus berlawanan dengan arah pada perumpamaan.

HUKUM KIRCHOFF 1

Oleh: alljabbar

Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal dengan Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi “ Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Yang kemudian di kenal sebagai hukum Kirchoff I. Secara matematis dinyatakan

Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh sebagai berikut::

Latihan Soal

Perhatikan gambar berikut! Hitunglah besar I3!

Cegukan


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Cegukan adalah kontraksi tiba-tiba yang tak disengaja pada diafragma, dan umumnya terjadi berulang-ulang setiap menitnya. Udara yang tiba-tiba lewat ke dalam paru-paru menyebabkan glottis (ruang antara pita suara) menutup, serta menyebabkan terjadinya suara hik. Cegukan umumnya akan selesai dengan sendirinya, meskipun ada beberapa pengobatan rumah tangga (home remedy) untuk mempercepat cegukan, dan ada beberapa pengobatan yang dibutuhkan. Istilah medis untuk cegukan adalah singultus.

Cegukan seringkali berkembang dalam situasi tertentu, seperti makan terlalu cepat, minum air dingin sesaat setelah makan makanan panas, makan makanan yang sangat panas atau pedas, tertawa atau batuk terlalu keras, kelebihan minuman beralkohol, atau karena keseimbangan elektrolit. Cegukan dapat pula disebabkan karena tekanan saraf frenik oleh struktur anatomi yang lain, atau karena tumor dan penyakit ginjal lainnya, meski hal ini jarang terjadi. American Cancer Society melaporkan bahwa 30% pasien kemoterapi menderita cegukan sebagai efek samping perlakuan.

Bokong


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Bokong atau dalam bahasa kasarnya pantat adalah bagian dari tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat tumpuan badan ketika duduk. Bokong dibentuk oleh tulang pinggul dan tulang ekor. Di bagian tengah bokong terdapat lubang yang di sebut anus. Anus berfungsi sebagai lubang eksresi untuk keluarnya kotoran atau tinja (buang air besar) dan juga keluarnya gas kentut atau flatulensi.

Hukum Ohm

Hukum Ohm

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Hukum Ohm menyatakan "Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah sebanding-laras dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi".[1]

Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.

Rumus Hukum Ohm

Secara matematis, hukum Ohm ini dituliskan

V = I.R

atau

I = V / R

dimana

g] Rumus Hukum Ohm

Rabu, 04 November 2009

Lampu Depan Makin Pintar Generasi ke-2

BERITA - otomotif.infogue.com - KOMPAS.com - Lampu depan pada sebuah mobil tidak hanya untuk menerangi jalan di malam hari atau ketika gelap. Fungsi lainnya, sebagai indikator kepada kendaraan lain, baik yang berada di depan maupun yang datang dari arah berlawanan.

Misalnya, untuk memberi tahu kendaraan di depan untuk dilewati (passing lamp) atau saat berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan (meeting lamp). Kondisi tersebut membuat tugas pengemudi bertambah.

Dengan latar belakang tersebut, dibuatlah lampu depan pintar generasi kedua. Menurut Continental, Jerman, sebagai produsennnya, lampu pintar ini bisa mengatur sorotan dan sebaran cahaya sesuai dengan kondisi jalan dan lalu lintas di sekitarnya. Ditambahkan, lampu pintar generasi kedua baru digunakan pada mobil-mobil premium yang dibuat oleh produsen Jerman.

Tidak Silau
Lampu pintar generasi kedua ini, kerjanya dikontrol oleh kamera digital dan mikroprosesor. Sorotan, sebaran cahaya lampu diatur dan berubah secara terus-menerus, sesuai dengan kondisi lalu lintas dan lingkungan. Misalnya, saat ada mobil datang dari arah berlawanan. Atau bila jarak dengan mobil di depan, makin dekat atau jauh. Bahkan penerangan di sekitar mobil juga mempengaruhi sebaran cahaya.

Dengan cara ini, area yang diterangi lampu depan bisa bertambah luas secara otomatis. Di samping itu, juga tidak menyilaukan mata bagi pengendara kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan.

Kenyataannya, lampu sekarang, terutama lampu xenon yang tidak dilengkapi dengan “levelling control”, sering menimbulkan masalah bagi pengendara dan pengemudi dari arah berlawanan. Cahayanya yang sangat terang menyilaukan pemakain jalan dan kondisi ini mengarah ke bahaya.

Sistem kontrol lampu pintar generasi kedua ini berbeda dengan lampu depan pintar generasi pertama dan konvensional. Pada generasi pertama, pengontrolan dibuat terpisah untuk lampu lampu jauh dan dekat. Pada generasi kedua, justru sorotan dan intensitas cahaya lampu yang diatur.

Dengan cara ini, menurut Continental , efek “black hole” atau hilangnya konsentrasi pengemudi sementara waktu, ketika lampu jauh berganti ke lampu dekat, bisa dicegah. Pasalnya, pada kondisi seperti ini, mata harus menyesuaikan diri dengan bentuk sorotan baru yang lebih pendek.

Kamera
Komponen tambahan lampu pintar generasi kedua ini adalah kamera digital dan sistem kontrol elektronik. Kamera digunakan untuk mendeteksi kendaraan yang datang dari depan. Selanjutnya, berdasarkan informasi dari kamera, diatur atau diubahkan rentang (range) pencahayaan lampu depan sesuai dengan kondisi dan situasi lalu lintas.

Lampu pintar ini menghasilkan sebaran pencahayaan yang lebih baik. Terutama bila menggunakan LED (light emitting diode). Jenis lampu ini terakhir, pencahayaannya lebih gampang diatur dengan bebas dibandingkan lampu xenon atau halgoen.

Sistem tidak hanya mengindera cahaya sinar lampu yang datang dari lampu utama mobil dan belakang. Juga mengevaluasi mobil yang menggunakan lampu pintar ini mendekati atau menjauhi titik ketinggian jalan yang menurun atau menanjak. Selanjutnya, informasi dan data tersebut digunakan mengatur rentang penerangan lampu depan.

Senin, 02 November 2009

Kabel Penghantar

Secara umum kabel yang dibutuhkan dalam instalasi anti petir adalah kabel yang memiliki luas penghantar 50 mm (min), bila lebih besar kemampuan penghantarnya akan lebih baik

Sedangkan jenis kabel tergantung dari keadaan jalur instalasi yang dilewati

A. OUT DOOR INSTALASI

Bila instalasi kabel penghantar penangkal petir diletakkan di luar bangunan dan jauh dari instalasi lain (listrik,data) ataupun jauh dari jangkauan penghuni maka kabel bisa menggunakan BCC minimal 50 mm (bare copper conductor) dengan pertimbangan Murah


B. IN / OUT DOOR INSTALASI

Sedangkan bila kabel penghantar anti petir diletakkan di dalam bangunan dan bisa jauh dari instalasi lain (listrik,data) ataupun jauh dari jangkauan penghuni maka kabel bisa menggunakan NYY minimal 50 mm dengan pertimbangan kabel ini cukup mampu menahan induksi petir


C. INDOOR HIGH INSTALASI

Dan bila jalur instalasi tidak bisa dihindarkan dari instalasi lain (listrik , data , kontrol dll) maka kabel jenis HVSC (High Voltage Single Core) yang harus digunakan karena hanya kabel ini yang mampu menahan tegangan tembus / induksi arus petir.