Rabu, 04 November 2009

Lampu Depan Makin Pintar Generasi ke-2

BERITA - otomotif.infogue.com - KOMPAS.com - Lampu depan pada sebuah mobil tidak hanya untuk menerangi jalan di malam hari atau ketika gelap. Fungsi lainnya, sebagai indikator kepada kendaraan lain, baik yang berada di depan maupun yang datang dari arah berlawanan.

Misalnya, untuk memberi tahu kendaraan di depan untuk dilewati (passing lamp) atau saat berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan (meeting lamp). Kondisi tersebut membuat tugas pengemudi bertambah.

Dengan latar belakang tersebut, dibuatlah lampu depan pintar generasi kedua. Menurut Continental, Jerman, sebagai produsennnya, lampu pintar ini bisa mengatur sorotan dan sebaran cahaya sesuai dengan kondisi jalan dan lalu lintas di sekitarnya. Ditambahkan, lampu pintar generasi kedua baru digunakan pada mobil-mobil premium yang dibuat oleh produsen Jerman.

Tidak Silau
Lampu pintar generasi kedua ini, kerjanya dikontrol oleh kamera digital dan mikroprosesor. Sorotan, sebaran cahaya lampu diatur dan berubah secara terus-menerus, sesuai dengan kondisi lalu lintas dan lingkungan. Misalnya, saat ada mobil datang dari arah berlawanan. Atau bila jarak dengan mobil di depan, makin dekat atau jauh. Bahkan penerangan di sekitar mobil juga mempengaruhi sebaran cahaya.

Dengan cara ini, area yang diterangi lampu depan bisa bertambah luas secara otomatis. Di samping itu, juga tidak menyilaukan mata bagi pengendara kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan.

Kenyataannya, lampu sekarang, terutama lampu xenon yang tidak dilengkapi dengan “levelling control”, sering menimbulkan masalah bagi pengendara dan pengemudi dari arah berlawanan. Cahayanya yang sangat terang menyilaukan pemakain jalan dan kondisi ini mengarah ke bahaya.

Sistem kontrol lampu pintar generasi kedua ini berbeda dengan lampu depan pintar generasi pertama dan konvensional. Pada generasi pertama, pengontrolan dibuat terpisah untuk lampu lampu jauh dan dekat. Pada generasi kedua, justru sorotan dan intensitas cahaya lampu yang diatur.

Dengan cara ini, menurut Continental , efek “black hole” atau hilangnya konsentrasi pengemudi sementara waktu, ketika lampu jauh berganti ke lampu dekat, bisa dicegah. Pasalnya, pada kondisi seperti ini, mata harus menyesuaikan diri dengan bentuk sorotan baru yang lebih pendek.

Kamera
Komponen tambahan lampu pintar generasi kedua ini adalah kamera digital dan sistem kontrol elektronik. Kamera digunakan untuk mendeteksi kendaraan yang datang dari depan. Selanjutnya, berdasarkan informasi dari kamera, diatur atau diubahkan rentang (range) pencahayaan lampu depan sesuai dengan kondisi dan situasi lalu lintas.

Lampu pintar ini menghasilkan sebaran pencahayaan yang lebih baik. Terutama bila menggunakan LED (light emitting diode). Jenis lampu ini terakhir, pencahayaannya lebih gampang diatur dengan bebas dibandingkan lampu xenon atau halgoen.

Sistem tidak hanya mengindera cahaya sinar lampu yang datang dari lampu utama mobil dan belakang. Juga mengevaluasi mobil yang menggunakan lampu pintar ini mendekati atau menjauhi titik ketinggian jalan yang menurun atau menanjak. Selanjutnya, informasi dan data tersebut digunakan mengatur rentang penerangan lampu depan.