Senin, 23 November 2009

intip skripsi yah

abstraks:

Teknologi komputer untuk saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan banyak munculnya suatu peralatan elektronnik yang menggunakan mikroprosesor sebagai pusat pengontrolan. Misalnya saja hanphone, komputer dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam ukuran Giga Hz, PLC (Programmable Logic Control), mobil dengan menggunakan mikrokontroller, robot, dan alat-alat elektronik lainnya.
Dengan munculnya perangkat elektronik yang menggunakan mikrokontroller, dapat membuat suatu pekerjaan dapat menjadi lebih mudah dan efisien. Selain itu banyak kelebihan yang dapat diambil dengan adanya mikrokontroller. Salah satu contohnya adalah mesin-mesin yang terdapat pada pabrik. Apabila mesin-mesin tersebut digerakkan secara manual, banyak kesulitan yang akan timbul, hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diinginkan, dibutuhkan sumber daya manusia yang cukup besar untuk setiap mesinnya, dan kesulitan-kesulitan lainnya. Tetapi dengan menggunakan mikrokontroller sebagai pusat pengontrolan, kesulitan-kesulitan tersebut dapat dikurangi. Dengan menggunakan mikrokontroller, suatu sistemyang bekerja tidak akan melakukan pekerjaan lain yang tidak sesuai dengan yang diperintahkan oleh mikrokontroller tersebut. Dengan kata lain, suatu mikrokontroller yang telah diprogram akan menginstruksikan perangkat lain yang terhubung dengannya sesuai dengan isi dari program yang telah diberikan padanya.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Teknologi komputer untuk saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan banyak munculnya suatu peralatan elektronnik yang menggunakan mikroprosesor sebagai pusat pengontrolan. Misalnya saja hanphone, komputer dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam ukuran Giga Hz, PLC (Programmable Logic Control), mobil dengan menggunakan mikrokontroller, robot, dan alat-alat elektronik lainnya.
Dengan munculnya perangkat elektronik yang menggunakan mikrokontroller, dapat membuat suatu pekerjaan dapat menjadi lebih mudah dan efisien. Selain itu banyak kelebihan yang dapat diambil dengan adanya mikrokontroller. Salah satu contohnya adalah mesin-mesin yang terdapat pada pabrik. Apabila mesin-mesin tersebut digerakkan secara manual, banyak kesulitan yang akan timbul, hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diinginkan, dibutuhkan sumber daya manusia yang cukup besar untuk setiap mesinnya, dan kesulitan-kesulitan lainnya. Tetapi dengan menggunakan mikrokontroller sebagai pusat pengontrolan, kesulitan-kesulitan tersebut dapat dikurangi. Dengan menggunakan mikrokontroller, suatu sistemyang bekerja tidak akan melakukan pekerjaan lain yang tidak sesuai dengan yang diperintahkan oleh mikrokontroller tersebut. Dengan kata lain, suatu mikrokontroller yang telah diprogram akan menginstruksikan perangkat lain yang terhubung dengannya sesuai dengan isi dari program yang telah diberikan padanya.
Pada umumnya proses pengontrolan suatu sistem dibangun oleh sekelompok alat elektronik, yang dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas, akurasi, dan mencegah terjadinya transisi pada proses, dan proses pengontrolan pada mesin-mesin tersebut masih banyakyang menggunakan papan elektronik sebagai sistem kontrol. Penggunaan papan elektronik ini membutuhkan banyak sekali interkoneksi di antara relai untuk membuat agar sistem dapat bekerja. Dengan kata lain, untuk menghubungkan relai-relai tersebut dibutuhkan sistem pengkabelan yang sangat banyak dan rumit. Dengan adanya PLC kekurangan dari sistem pengontrolan tersebut dapat diatasi, karena PLC dapat mengeksekusi programyang tersimpan didalam memori. PLC dapat memonitor status dari suatu sistem berdasarkan sinyal input yang masuk pada PLC dan untuk sistem pengkabelannya tidak terlalu rumit.
Melihat beberapa kelebihan yang terdapat pada PLC, alat ini dapat dimanfaatkan baik dalam industri besar maupun industri kecil. Tetapi PLC sering digunakan pada industri besar, karena biaya yang dikeluarkan untuk perancangan sistem dengan menggunakan PLC sangatlah mahal. Dalam tulisan ini akan dibahas suatu sistem sederhana mengenai pengendalian sistem pintu otomatis dengan menggunakan PLC sebagai pengontrolnya. Apabila ada bendayang terdeteksi di depan pintu tersebut, maka secara otomatis pintu tersebut dapat terbuka dengan sendirinya. Dan apabila benda tersebut telah melewati jarakyang diinginkan, maka pintu tersebut akan menutup secara otomatis. Sehingga tidak diperlukan tenaga manusia untuk membuka maupun menutup pintu tersebut.

1.2 Ruang Lingkup
Pada pembahasan ini hanya meliputi perangkat elektronik yang dikendalikan oleh PLC, perangkat keras yang digunakan PLC dan bahasa pemrograman yang dapat digunakan oleh PLC.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat tugas akhir ini adalah menganalisa sistem kerja PLC dan memanfaatkan alat ini sebagai suatu sistem pengontrolan tanpa harus memonitor apabilasalah satu rangkaian elektronik yang terhubung dengan PLC tersebut mengalami kerusakan. Dengan kata lain, bila sistem tersebut tidak bekerja maka PLC dapat memonitor rangkaian elektronik yang tidak berfungsi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini bagi penulis adalah penerapan teori yang telah didapat selama kuliah, terhadap suatu perangkat elektronik yang menggunakan mikrokontroller sebagai pengendali dari suatu sistem yang digunakan untuk mengendalikan pusat pengontrolan dari sistem yang akan dikerjakan.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan dalam melakukan penulisan ini, penyajian penulisan dilakukan melalui uarian bab dan sub bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang sistem, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, kegunaan penelitian dan metode dari penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori penunjang yang berkaitan dalam pembuatan penulisan tugas akhir ini.

BAB III SISTEM PENGATURAN PINTU OTOMATIS
Bab ini berisikan penjelasan sistem yang dijalankan tanpa menggunakan PLC sebagai pengontrolnya. Dengan kata lain, sistem yang dijalankan secara manual. Dan berisikan penjelasan sistem bila menggunakan PLC, serta bahasa pemrograman yang dikenali oleh PLC FP Sigma.

BAB IV ANALISA SISTEM
Bab ini berisikan pembahasan tentang cara kerja sistem baik secara otomatis maupun manual, kelemahan dan kekurangan sistem, seta langkah-langkah pembuatan program PLC untuk sistem secara otomatis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil yang telah dicapai pada bab atau subbab sebelumnya serta saran-saran yang bermanfaat agar sistem yang telah dicapai dapat menjadi lebih baik lagi kesempurnaannya.

tugas mata kuliah Teknik Instalsi Listrik ( D3 Teknik Sipil UNJ) 2009

Tugas hari Jum'at 20-11-2009 :

1. Rangkaian Lampu TL yang terdiri dari 2 buah Lampu TL @ 20 watt dengan 1 buah ballast 40 watt. Buatlah rangkaiannya agar lampu tersebut dapat menyala dengan baik!
2. Sebutkan 5 macam pengaman pada instalasi listrik dan karakteristik alat tersebut beserta bagiamana cara memasang alat tersebut pada rangkaian instalasi listrik!
3. Sebuah rangkaian listrik terdiri atas 2 grup dimana :
a). Grup 1 terdiri atas 3 buah saklar tukar dan 2 buah lampu @ 40 watt.
b). Grup2 terdiri atas 1 buah saklar tunggal dan 1 buah saklar tukar dengan 2 buah lampu
@ 40 watt.
Buatlah gambar garis tunggal / skema dan gambar pelaksanaan / pengawatan pada rangkaian
tersebut!
4. Sebutkan fungsi dan karakteristik dari kabel-kabel berikut ini :
a). NGA
b). NYM
c). NYA
d). NYAF
e). NGAF
f). NYY
g). BC

Tugas dikerjakan di kertas A4, dengan tulis tangan (tidak diketik). dikumpulkan hari Jum'at 4 Desember 2009. Terima Kasih,



Bobby

Senin, 16 November 2009

HUKUM KIRCHOFF 2


Hukum Kirchoff secara keseluruhan ada 2, dalam sub ini akan dibahas tentang hukum kirchoff 2. Hukum Kirchoff 2 dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup).
Perhatikan gambar berikut!
Hukum Kirchoff 2 berbunyi : ” Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol”. Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap.

Dari gambar diatas kuat arus yang mengalir dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa aturan sebagai berikut :

  • Tentukan arah putaran arusnya untuk masing-masing loop.
  • Arus yang searah dengan arah perumpamaan dianggap positif.
  • Arus yang mengalir dari kutub negatif ke kutup positif di dalam elemen dianggap positif.
  • Pada loop dari satu titik cabang ke titik cabang berikutnya kuat arusnya sama.
  • Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka arah perumpamaannya benar, bila negatif berarti arah arus berlawanan dengan arah pada perumpamaan.

HUKUM KIRCHOFF 1

Oleh: alljabbar

Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal dengan Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi “ Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Yang kemudian di kenal sebagai hukum Kirchoff I. Secara matematis dinyatakan

Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh sebagai berikut::

Latihan Soal

Perhatikan gambar berikut! Hitunglah besar I3!

Cegukan


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Cegukan adalah kontraksi tiba-tiba yang tak disengaja pada diafragma, dan umumnya terjadi berulang-ulang setiap menitnya. Udara yang tiba-tiba lewat ke dalam paru-paru menyebabkan glottis (ruang antara pita suara) menutup, serta menyebabkan terjadinya suara hik. Cegukan umumnya akan selesai dengan sendirinya, meskipun ada beberapa pengobatan rumah tangga (home remedy) untuk mempercepat cegukan, dan ada beberapa pengobatan yang dibutuhkan. Istilah medis untuk cegukan adalah singultus.

Cegukan seringkali berkembang dalam situasi tertentu, seperti makan terlalu cepat, minum air dingin sesaat setelah makan makanan panas, makan makanan yang sangat panas atau pedas, tertawa atau batuk terlalu keras, kelebihan minuman beralkohol, atau karena keseimbangan elektrolit. Cegukan dapat pula disebabkan karena tekanan saraf frenik oleh struktur anatomi yang lain, atau karena tumor dan penyakit ginjal lainnya, meski hal ini jarang terjadi. American Cancer Society melaporkan bahwa 30% pasien kemoterapi menderita cegukan sebagai efek samping perlakuan.

Bokong


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Bokong atau dalam bahasa kasarnya pantat adalah bagian dari tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat tumpuan badan ketika duduk. Bokong dibentuk oleh tulang pinggul dan tulang ekor. Di bagian tengah bokong terdapat lubang yang di sebut anus. Anus berfungsi sebagai lubang eksresi untuk keluarnya kotoran atau tinja (buang air besar) dan juga keluarnya gas kentut atau flatulensi.

Hukum Ohm

Hukum Ohm

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Hukum Ohm menyatakan "Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah sebanding-laras dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi".[1]

Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.

Rumus Hukum Ohm

Secara matematis, hukum Ohm ini dituliskan

V = I.R

atau

I = V / R

dimana

g] Rumus Hukum Ohm

Rabu, 04 November 2009

Lampu Depan Makin Pintar Generasi ke-2

BERITA - otomotif.infogue.com - KOMPAS.com - Lampu depan pada sebuah mobil tidak hanya untuk menerangi jalan di malam hari atau ketika gelap. Fungsi lainnya, sebagai indikator kepada kendaraan lain, baik yang berada di depan maupun yang datang dari arah berlawanan.

Misalnya, untuk memberi tahu kendaraan di depan untuk dilewati (passing lamp) atau saat berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan (meeting lamp). Kondisi tersebut membuat tugas pengemudi bertambah.

Dengan latar belakang tersebut, dibuatlah lampu depan pintar generasi kedua. Menurut Continental, Jerman, sebagai produsennnya, lampu pintar ini bisa mengatur sorotan dan sebaran cahaya sesuai dengan kondisi jalan dan lalu lintas di sekitarnya. Ditambahkan, lampu pintar generasi kedua baru digunakan pada mobil-mobil premium yang dibuat oleh produsen Jerman.

Tidak Silau
Lampu pintar generasi kedua ini, kerjanya dikontrol oleh kamera digital dan mikroprosesor. Sorotan, sebaran cahaya lampu diatur dan berubah secara terus-menerus, sesuai dengan kondisi lalu lintas dan lingkungan. Misalnya, saat ada mobil datang dari arah berlawanan. Atau bila jarak dengan mobil di depan, makin dekat atau jauh. Bahkan penerangan di sekitar mobil juga mempengaruhi sebaran cahaya.

Dengan cara ini, area yang diterangi lampu depan bisa bertambah luas secara otomatis. Di samping itu, juga tidak menyilaukan mata bagi pengendara kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan.

Kenyataannya, lampu sekarang, terutama lampu xenon yang tidak dilengkapi dengan “levelling control”, sering menimbulkan masalah bagi pengendara dan pengemudi dari arah berlawanan. Cahayanya yang sangat terang menyilaukan pemakain jalan dan kondisi ini mengarah ke bahaya.

Sistem kontrol lampu pintar generasi kedua ini berbeda dengan lampu depan pintar generasi pertama dan konvensional. Pada generasi pertama, pengontrolan dibuat terpisah untuk lampu lampu jauh dan dekat. Pada generasi kedua, justru sorotan dan intensitas cahaya lampu yang diatur.

Dengan cara ini, menurut Continental , efek “black hole” atau hilangnya konsentrasi pengemudi sementara waktu, ketika lampu jauh berganti ke lampu dekat, bisa dicegah. Pasalnya, pada kondisi seperti ini, mata harus menyesuaikan diri dengan bentuk sorotan baru yang lebih pendek.

Kamera
Komponen tambahan lampu pintar generasi kedua ini adalah kamera digital dan sistem kontrol elektronik. Kamera digunakan untuk mendeteksi kendaraan yang datang dari depan. Selanjutnya, berdasarkan informasi dari kamera, diatur atau diubahkan rentang (range) pencahayaan lampu depan sesuai dengan kondisi dan situasi lalu lintas.

Lampu pintar ini menghasilkan sebaran pencahayaan yang lebih baik. Terutama bila menggunakan LED (light emitting diode). Jenis lampu ini terakhir, pencahayaannya lebih gampang diatur dengan bebas dibandingkan lampu xenon atau halgoen.

Sistem tidak hanya mengindera cahaya sinar lampu yang datang dari lampu utama mobil dan belakang. Juga mengevaluasi mobil yang menggunakan lampu pintar ini mendekati atau menjauhi titik ketinggian jalan yang menurun atau menanjak. Selanjutnya, informasi dan data tersebut digunakan mengatur rentang penerangan lampu depan.

Senin, 02 November 2009

Kabel Penghantar

Secara umum kabel yang dibutuhkan dalam instalasi anti petir adalah kabel yang memiliki luas penghantar 50 mm (min), bila lebih besar kemampuan penghantarnya akan lebih baik

Sedangkan jenis kabel tergantung dari keadaan jalur instalasi yang dilewati

A. OUT DOOR INSTALASI

Bila instalasi kabel penghantar penangkal petir diletakkan di luar bangunan dan jauh dari instalasi lain (listrik,data) ataupun jauh dari jangkauan penghuni maka kabel bisa menggunakan BCC minimal 50 mm (bare copper conductor) dengan pertimbangan Murah


B. IN / OUT DOOR INSTALASI

Sedangkan bila kabel penghantar anti petir diletakkan di dalam bangunan dan bisa jauh dari instalasi lain (listrik,data) ataupun jauh dari jangkauan penghuni maka kabel bisa menggunakan NYY minimal 50 mm dengan pertimbangan kabel ini cukup mampu menahan induksi petir


C. INDOOR HIGH INSTALASI

Dan bila jalur instalasi tidak bisa dihindarkan dari instalasi lain (listrik , data , kontrol dll) maka kabel jenis HVSC (High Voltage Single Core) yang harus digunakan karena hanya kabel ini yang mampu menahan tegangan tembus / induksi arus petir.

Sabtu, 10 Oktober 2009

Mesin Pemeras Santan kelapa

2. Mesin Pemeras Santan kelapa

Mesin press ulir ini dipergunakan untuk pengepresan bahan secara kontinyu (pemeras santan)

mesin pemeras santan kelapa press ulir

mesin press santan

Spesifikasi (spek bisa berubah sesuai dengan kondisi)

Spesifikasi
Kapasitas100 kg bahan masuk / jam
volume ruang0.05 m3
sistim pengepresankontinyu, ulir
bahan dindingstainless steel
saringan20 mesh
putaran ulir10 rpm
pemisahan hasillangsung

sistim penggerak

- motor

- transmisi

jumlah belt

3 HP

gear box dan pulley

3 belt


mesin peras santan

082. Mesin Peras Santan Automatic

mesin_peras_santan_otomatis.jpg

Coconut Milk Separating Machine - Mesin Peras Santan Otomatis - Mesin Pemeras Santen.

Specification
Daya: 1kw3~380V
Hasil: 15 btr/h
Berat: 120 kg
Body: Stainless Steel

Mesin pemeras santan ini sangat praktis penggunaannya, kelap yang akan diambil santannya tidak perlu di parut dulu, melainkan hanya dipotong kotak kotak. Jadi sangat efisien (tidak memerlukan tenaga manusia terlalu banyak). Santan yang dihasilkan akan terpisah dari ampasnya. Cocok untuk Catering & Restoran atau untuk Pabrik & Industry yang banyak menggunakan santan.

Minggu, 13 September 2009

test megger

TEST INSULASI / INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation/ megger test ?? Test insulasi dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan. Insulasi yang memadai diperlukan untuk menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault. Buruknya insulasi jaringan bisa mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang. Dimungkinkan juga akan menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran.
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line/ phase dngan netral dan line dengan ground. Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen elektronik dan pilot lamp dengan jaringan. Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC adalah 0,5 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm.
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah elektrik dan mekanik. Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai. Jika insulasi motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance. Jika insulasi dibawah 1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis.
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1. Pengukuran tegangan Rendah:
Rumus ≥ 1000. E (minimal)
Contoh :
E =380 V
R isolasi = 1000 . 380
= 380.000 Ω
= 0.38 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 0.38 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik.
2. Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi :
Mengunakan DC Test
Rumus R ­isolator → Arus bocor
Max = ………… μA
Lihat table name plate alat

macam2 alat ukur

Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan Untuk mengukur arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian, atau pda pengukuran arus kecil; kita menggunakan milli amperemeter. Dalam pertangkaian alat ukur amperemeter harus dihubung seri dengan beban yang terletak dimuka atau dibelakang alat pemakai (bebean). Karena emperemeter harus dihubung seri terhadap rangkaian maka harus mempunyai tahanan dalam yang sangat kecil, jika tidak maka akan menambah jumlah tahanan di dalam rangkaian.

Voltmeter.
Volt meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan pada suatu ranbgkain listrik. Misalnya untuk mengukur accumulator yang dianggap sebagai sumber tegangan maka volt meter tadi harus dipasang secara paralel terhadap sumber tegangan yang hendak diukur.

cosQ meter
cosQi meter adalah sebuah alat yang bekerja secaara elektro dinamis, skala pembacaanya ditulis langsung dengan harga cosQ nya, yaitu antara 0-1. Sudut pergeseran fasa antara tangan dengan arus dimisalkan 600 maka lat ini menunjukkan 0.5 atau jika 100 maka cosQ sama dengan 0,9848.

watt meter
watt meter adalah alat ukur listrik yang digunkan untuk mengukur secara langsung daya yangterpakai pada suatu rangkaian listrik. Watt meter pada umumnya berprinsif kerja elekrodinamis. Watt meter mempunyai dua buah kumparan medan magnet , satu medan magnet menguklur arus listrik dan yang lainnya mengukur tegangan listrik yang mengalir pada rangkaian listrik

frekuensi meter
frekuensi meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besarnya frekwensi jaringan arus bolak balik. Sistem dari alat ukur Frekuensi meter ada dua yaitu dengan prinsif lidah getar dan prinsif vibrasi.

Kwh meter
Kwh meter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur daya listrik yang terpakai pada setiapo satuan waktu. Kwh meter berprinsif kerja kerja induksi, oleh sebab itu alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur arus bolak balik saja.

Megger
Megger adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tahan isolasi dari suatu instalasi atau untuk mengetahui apakah penghantar dari suatu instalasi terdapat hubung langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan nol(tanah). Dalam hal lain alat ukur ini juga dapat digunakan pada peralatan listrik seperti mesin listrik, alt rumah tangga dan sebagainya. Pengujian tersebut dimaksudkan unruk mengetahui apakah peralatan tersebut memenuhi persyataratan PUIL yang telah ditentukan.

Eart tester
Dalam ilmu instalasi listrik dikenal kata pentanahan. Pentanahan disini berfungsi untuk menyalurkan arus hubung singkat yuang terjadi pada suatu instalasi listrik. Pentanahan ini mempunyai nilai tahanan yang harus sesuai dengan PUIL yang berlaku yaitu sekitar 2-10 ohm. Unruk pengukuran tahan pentanahan maka digunakanlah alat yang dinamakan eart tester.
mohon di beri saran apabila banyak kekurangan yang terdapat didalam penulisannya.....
Related Posts by Categories
var homeUrl3 = "http://sultan-elektro.blogspot.com/";
var maxNumberOfPostsPerLabel = 4;
var maxNumberOfLabels = 10;
maxNumberOfPostsPerLabel = 100;
maxNumberOfLabels = 3;
function listEntries10(json) {
var ul = document.createElement('ul');
var maxPosts = (json.feed.entry.length
Diposkan oleh sultan safana di 23:08

lifaeskill smk4

SMK Negeri 4 Jakarta Ciptakan Motor Kanzen
[Agama dan Pendidikan]
SMK Negeri 4 Jakarta Ciptakan Motor KanzenPERKEMBANGAN teknologi di Tanah-Air semakin canggih. Karena itu, kini sudah saatnya Indonesia belajar mandiri dan melangkah lebih maju lagi dalam hal otomotif, yaitu dengan cara menciptakan produk-produk lokal. Demikian halnya yang dilakukan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Jakarta Utara. Dengan keinginan yang kuat dan keuletan yang gigih, para siswa sekolah itu berhasil menciptakan motor Kanzen. Sebuah sepeda motor rakitan yang siap untuk dipasarkan.Motor Kanzen adalah asli made in Indonesia, dimana ini adalah produk kebanggaan orang Indonesia, kata Kepala SMK Negeri 4 Jakarta Drs Wahidin Ganep sambil menambahkan bahwa hasil karya siswanya sempat dipamerkan di ajang Lomba Kreatifitas Siswa (LKS) SMK ke-17 di Pekan Raya Jakarta, tahun lalu.Asal mula siswa SMK Negeri 4 Jakarta memproduksi sepeda motor Kanzen bermula adanya kerjasama pihak sekolah dengan PT Inti Kanzen Motor (IKM) dan Subdiknas pada 6 Januari 2009. Sejak saat itu para siswa yang bersekolah di Jalan Rorotan VI No 5 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara menjadi bersemangat untuk belajar merakit sebuah motor.Dengan didampingi para guru, siswa tekun mempelajari setiap sentimeter bagian sepeda motor yang kemudian dibongkar untuk dirakit kembali. Kegiatan ini tentunya sesuai dengan visi sekolah tersebut yaitu menjadikan SMK unggulan agar dapat membentuk dan melahirkan sumber daya manusia yang bermutu.Dengan kata lain SMK Negeri 4 Jakarta ingin mencapai kondisi yang ideal sehingga mampu melaksanakan pelayanan proses belajar mengajar yang akhirnya dapat menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri baik yang bertaraf nasional maupun yang bertaraf internasional, jelas Wahidin.SejarahLEBIH lanjut Wahidin menceritakan awal mula berdirinya SMK Negeri 4 Jakarta Utara ini, dimulai dengan dikeluarkannya SK pendirian sekolah No 381/BI/1 Tertanggal 26 Juli 1955 dengan nama lembaga SGPT (Sekolah Guru Pendidikan Teknik), berlokasi di Kebayoran, Jakarta Selatan dengan kepala sekolah Gontha.Kemudian pada tahun 1964 di bawah kepemimpinan Moch Rivai, lokasi SGPT dipindahkan ke Kampung Bali Gang 2 Tanah Abang, Jakarta Pusat; dengan perubahan nama menjadi STM 5 Instruktor, dengan empat jurusan yaitu Bangunan Gedung, Listrik, Mesin, dan Automobil.Pada tahun 1971, STM 5 Instruktor pindah ke lokasi Jalan Budi Utomo No 5 Jakarta Pusat yang pada tahun 1973 pertengahan bulan Juni berganti nama STM 5 dan pada bulan Januari 1978 berubah menjadi STM Negeri 5 Jakarta.Namun pada tahun 1980 Moch Rivai digantikan oleh Suratno, BA; kemudian tanggal 24 Januari 1989 dialihkan ke Wangi Amarija. Pada masa ini terjadi penambahan Jurusan TPL (Teknik Pengolahan Logam).Pada tanggal 14 Juli 1992, kepala sekolah dijabat oleh Dasril Syam. Pertengahan tahun 1996 sekolah pindah lagi ke Jalan Rorotan VI/No 5, Cilincing Jakarta Utara. Dengan areal tanah 1,7 hektar dan luas bangunan 9.886 m2. Pada tanggal 28 Februari Drs Bowo Irianto dilantik untuk menjadi Kepala SMKN 4 Jakarta.Pada tahun 1998 unit produksi kayu di SMK Negeri 4 Jakarta berjalan maju pesat hingga mampu melakukan ekspor ke Eropa berupa produk mebel bekerja sama dengan PT Shimpindo Kharisma.Tanggal 14 Oktober 2001, pergantian kepala sekolah kepada Yayat Hidayat, BE, MM, kemudian di Februari 2002 diadakan persiapan pelaksanaan program CBT (Competency Based Training) untuk dua program keahlian yaitu Mesin Perkakas dan Mekanik Otomotif, dengan tim konsultan PPPGT Bandung dan IASPD Australia.Bulan September, ditetapkan sebagai SMK yang berpotensi untuk mejadi sekolah berstandar nasional dan internasional, dengan urutan 12 dari 177 sekolah kejuruan di Indonesia.Bulan Januari sekolah itu ditunjuk untuk melaksanakan program BBE Life Skill dan pelaksanaan Community College untuk wilayah Jakarta Utara. Pada 5 September 2004, untuk pertama kalinya dilaksanakan PSG luar negeri ke Malaysia sebanyak enam orang.April 2006 pembentukan Tim ISO SMK Negeri 4 Jakarta dengan bimbingan konsultan My Focus untuk persiapan Sertifikasi ISO 9001:2000 di SMK Negeri 4 Jakarta. Pada 16 Juni 2006 SMKN 4 Jakarta menyumbangkan dua medali emas untuk Kontingen DKI Jakarta pada LKS Nasional 2006 di TMII, Jakarta Timur.Sampai pada tahun 2008 dikeluarkan keputusan Direktur SMK Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional No 2794b/C5.3/Kep/KU/2008 SMK Invest, sebanyak 90 SMK dari seluruh SMK di Indonesia empat dari DKI, salah satunya SMK Negeri 4 Jakarta.SMK Negeri 4 Jakarta Utara sendiri mempunyai misi menanamkan imam dan taqwa serta sikap profesional pada seluruh komponen sekolah. Selain itu menumbuhkan semangat keunggulan dengan kemampuan berkompetensi pada seluruh warga sekolah. Sekolah menerapkan KBM dengan pendekatan kompetensi (CBT) dan pendekatan produksi (PBT). Menerapkan manajemen berbasis sekolah yang mengacu pada sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.(metha madonna)

Minggu, 23 Agustus 2009

TONGKAT CAHAYA

FINALIST BIA 2009 : I Gusti Bagus Putra Ariawan

TONGKAT CAHAYA

Tongkat Cahaya merupakan alat bantu pintar bagi para tuna netra. Terbuat dari kaki tripod bekas, bel sepeda dan lampu stik, tongkat cahaya menjadi alat bantu penunjuk jalan serta memancarkan cahaya sebagai penanda keberadaan sang tuna netra bagi orang lain dimalam hari atau dalam keadaan gelap. Seperti tripod, Tongkat Cahaya juga bisa diatur panjang pendeknya sesuai kebutuhan pengguna.

Kebotakan Bisa Diprediksi dengan ”Kalkulator”

Kebotakan Bisa Diprediksi dengan ”Kalkulator”

28 Juni 2009 120 views One Comment

Kerontokan helai rambut menjadi masalah tersendiri bagi pria dan wanita dewasa ini. Berbagai cara pun ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut agar terhindar dari kebotakan.

Tapi kini, para ahli komputer Jerman mengembangkan sebuah program komputer yang mampu membantu orang yang memiliki masalah dengan kerontokan rambut. Rencananya program tersebut akan ditawarkan pada warga Inggris.

Program komputer itu bekerja akan menghitung dan memprediksi, di usia berapa seseorang akan mengalami kebotakan. Program ‘’kalkulator kebotakan’’ itu diklaim sebagai program pertama di dunia yang akan memprediksi dengan menghitung beberapa variabel, seperti usia, pekerjaan, tempat tinggal, dan tingkat stress serta jumlah kerontokan rambut.

Peluncuran ‘’kalkulator kebotakan’’ itu, disambut baik oleh warga Inggris dan Jerman. Sejak diuji coba selama sepuluh hari, diperkirakan program tersebut sudah digunakan sekira 500 ribu pria Jerman. Pengguna tersebut berusia rata-rata 15 sampai 30 tahun.

Kebotakan menjadi masalah serius bagi warga Inggris, dua dari tiga Pria di Inggris diketahui mengalami kebotakan rambut.

“Rambut yang lebat di kepala memiliki nilai yang sangat berharga terutama bagi orang muda,” kata Dr Adolf Klenk, kepala penelitian dan pengembangan klinik masalah rambut, Dr Kurt Wolff seperti dilansir Telegraph. ‘’Kami mengembangkan kalkulator kebotakan ini untuk meningkatkan kewaspadaan para pria muda,” katanya.(oke/gem)

Minggu, 05 Juli 2009

PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik)

Sejarah Singkat PUIL

Peraturan instalasi listrik yang pertama kali digunakan sebagai pedoman beberapa instansi yang berkaitan dengan instalasi listrik adalah AVE (Algemene Voorschriften voor Electrische Sterkstroom Instalaties) yang diterbitkan sebagai Norma N 2004 oleh Dewan Normalisasi Pemerintah Hindia Belanda. Kemudian AVE N 2004 ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan pada tahun 1964 sebagai Norma Indonesia NI6 yang kemudian dikenal sebagai Peraturan Umum Instalasi Listrik disingkat PUIL 1964, yang merupakan penerbitan pertama dan PUIL 1977 dan PUIL 1987 adalah penerbitan PUIL yang kedua dan ketiga yang merupakan hasil penyempurnaan atau revisi dari PUIL sebelumnya, maka PUIL 2000 ini merupakan terbitan ke 4.

Jika dalam penerbitan PUIL 1964, 1977 dan 1987 nama buku ini adalah Peraturan Umum Instalasi Listrik, maka pada penerbitan sekarang tahun 2000, namanya menjadi Persyaratan Umum Instalasi Listrik dengan tetap mempertahankan singkatannya yang sama yaitu PUIL.

Penggantian dari kata “Peraturan” menjadi “Persyaratan” dianggap lebih tepat karena pada perkataan “peraturan” terkait pengertian adanya kewajiban untuk mematuhi ketentuannya dan sangsinya. Sebagaimana diketahui sejak AVE sampai dengan PUIL 1987 pengertian kewajiban mematuhi ketentuan dan sangsinya tidak diberlakukan sebab isinya selain mengandung hal-hal yang dapat dijadikan peraturan juga mengandung rekomendasi ataupun ketentuan atau persyaratan teknis yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik.

Sejak dilakukannya penyempurnaan PUIL 1964, publikasi atau terbitan standar IEC (International Electrotechnical Commission) khususnya IEC 60364 menjadi salah satu acuan utama disamping standar internasional lainnya. Juga dalam terbitan PUIL 2000, usaha untuk lebih mengacu IEC ke dalam PUIL terus dilakukan, walaupun demikian dari segi kemanfaatan atau kesesuaian dengan keadaan di Indonesia beberapa ketentuan mengacu pada standar dari NEC (National Electric Code), VDE (Verband Deutscher Elektrotechniker) dan SAA (Standards Association Australia).

PUIL 2000 merupakan hasil revisi dari PUIL 1987, yang dilaksanakan oleh Panitia Revisi PUIL 1987 yang ditetapkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi dalam Surat Keputusan Menteri No:24-12/40/600.3/1999, tertanggal 30 April 1999 dan No:51-12/40/600.3/1999, tertanggal 20 Agustus 1999. Anggota Panitia Revisi PUIL tersebut terdiri dari wakil dari berbagai Departemen seperti DEPTAMBEN, DEPKES, DEPNAKER, DEPERINDAG, BSN, PT PLN, PT Pertamina, YUPTL, APPI, AKLI, INKINDO, APKABEL, APITINDO, MKI, HAEI, Perguruan Tinggi ITB, ITI, ISTN, UNTAG, STTY-PLN, PT Schneider Indonesia dan pihak pihak lain yang terkait.

Bagian 1 dan Bagian 2 tentang Pendahuluan dan Persyaratan dasar merupakan padanan dari IEC 364-1 Part 1 dan Part 2 tentang Scope, Object Fundamental Principles and Definitions.

Bagian 3 tentang Proteksi untuk keselamatan banyak mengacu pada IEC 60364 Part 4 tentang Protection for safety. Bahkan istilah yang berkaitan dengan tindakan proteksi seperti SELV yang bahasa Indonesianya adalah tegangan extra rendah pengaman digunakan sebagai istilah baku, demikian pula istilah PELV dan FELV. PELV adalah istilah SELV yang dibumikan sedangkan FELV adalah sama dengan tegangan extra rendah fungsional. Sistem kode untuk menunjukan tingkat proteksi yang diberikan oleh selungkup dari sentuh langsung ke bagian yang berbahaya, seluruhnya diambil dari IEC dengan kode IP (International Protection). Demikian pula halnya dengan pengkodean jenis sistem pembumian. Kode TN mengganti kode PNP dalam PUIL 1987, demikian juga kode TT untuk kode PP dan kode IT untuk kode HP.

Bagian 4 tentang Perancangan instalasi listrik, dalam IEC 60364 Part 3 yaitu Assessment of General Characteristics, tetapi isinya banyak mengutip dari SAA Wiring Rules dalam section General Arrangement tentang perhitungan kebutuhan maksimum dan penentuan jumlah titik sambung pada sirkit akhir.

Bagian 5 tentang Perlengkapan Listrik mengacu pada IEC 60364 Part 5: Selection and erection of electrical equipment dan standar NEC.

Bagian 6 tentang Perlengkapan hubung bagi dan kendali (PHB) serta komponennya merupakan pengembangan Bab 6 PUIL 1987 dengan ditambah unsur unsur dari NEC.

Bagian 7 tentang Penghantar dan pemasangannya tidak banyak berubah dari Bab 7 PUIL 1987. Perubahan yang ada mengacu pada IEC misalnya cara penulisan kelas tegangan dari penghantar. Ketentuan dalam Bagian 7 ini banyak mengutip dari standar VDE. Dan hal hal yang berkaitan dengan tegangan tinggi dihapus.

Bagian 8 tentang Ketentuan untuk berbagai ruang dan instalasi khusus merupakan pengembangan dari Bab 8 PUIL 1987. Dalam PUIL 2000 dimasukkan pula klarifikasi zona yang diambil dari IEC, yang berpengaruh pada pemilihan dari perlengkapan listrik dan cara pemasangannya di berbagai ruang khusus. Ketentuan dalam Bagian 8 ini merupakan bagian dari IEC 60364 Part 7, Requirements for special installations or locations.

Bagian 9 meliputi Pengusahaan instalasi listrik. Pengusahaan dimaksudkan sebagai perancangan, pembangunan, pemasangan, pelayanan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik serta proteksinya. Di IEC 60364, pemeriksaan dan pengujian awal instalasi listrik dibahas dalam Part 6: Verification. PUIL 2000 berlaku untuk instalasi listrik dalam bangunan dan sekitarnya untuk tegangan rendah sampai 1000 V a.b dan 1500 V a.s, dan gardu transformator distribusi tegangan menengah sampai dengan 35 kV. Ketentuan tentang transformator distribusi tegangan menengah mengacu dari NEC 1999.

Pembagian dalam sembilan bagian dengan judulnya pada dasarnya sama dengan bagian yang sama pada PUIL 1987. PUIL 2000 tidak menyebut pembagiannya dalam Pasal, Subpasal, Ayat atau Subayat. Pembedaan tingkatnya dapat dilihat dari sistim penomorannya dengan digit. Contohnya Bagian 4, dibagi dalam 4.1; 4.2; dan seterusnya, sedangkan 4.2 dibagi dalam 4.2.1 sampai dengan 4.2.9 dibagi lagi dalam 4.2.9.1 sampai dengan 4.2.9.4. Jadi untuk menunjuk kepada suatu ketentuan, cukup dengan menuliskan nomor dengan jumlah digitnya.

Seperti halnya pada PUIL 1987, PUIL 2000 dilengkapi pula dengan indeks dan lampiran lampiran lainnya pada akhir buku. Lampiran mengenai pertolongan pertama pada korban kejut listrik yang dilakukan dengan pemberian pernapasan bantuan, diambilkan dari standar SAA, berbeda dengan PUIL 1987.

Untuk menampung perkembangan di bidang instalasi listrik misalnya karena adanya ketentuan baru dalam IEC yang dipandang penting untuk dimasukkan dalam PUIL, atau karena adanya saran, tanggapan dari masyarakat pengguna PUIL, maka dikandung maksud bila dipandang perlu akan menerbitkan amandemen pada PUIL 2000. Untuk menangani hal hal tersebut telah dibentuk Panitia Tetap PUIL. Panitia Tetap PUIL dapat diminta pendapatnya jika terdapat ketidakjelasan dalam memahami dan menerapkan ketentuan PUIL 2000. Untuk itu permintaan penjelasan dapat ditujukan kepada Panitia Tetap PUIL.

PUIL 2000 ini diharapkan dapat memenuhi keperluan pada ahli dan teknisi dalam melaksanakan tugasnya sebagai perancang, pelaksana, pemilik instalasi listrik dan para inspektor instalasi listrik. Meskipun telah diusahakan sebaik-baiknya, panitia revisi merasa bahwa dalam persyaratan ini mungkin masih terdapat kekurangannya. Tanggapan dan saran untuk perbaikan persyaratan ini sangat diharapkan.

PUIL 2000 ini tidak mungkin terwujud tanpa kerja keras dari seluruh anggota Panitia Revisi PUIL 1987, dan pihak pihak terkait lainnya yang telah memberikan berbagai macam bantuan baik dalam bentuk tenaga, pikiran, sarana maupaun dana sehingga PUIL 2000 dapat diterbitkan dalam bentuknya yang sekarang. Atas segala bantuan tersebut Panitia Revisi PUIL mengucapkan terima kasih sebesar besarnya.

Jakarta, Desember 2000
Panitia Revisi PUIL

Silahkan download PUIL 2000, di "Forum Dunia Listrik/Download/PUIL2000"

semoga bermanfaat...!

,

lightning arrester

Pusat pembangkit listrik umumnya dihubungkan dengan saluran transmisi udara yang menyalurkan tenaga listrik ke pusat-pusat konsumsi tenaga listrik, yaitu gardu-gardu induk (GI), seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya di sini dan sini. Sedangkan saluran transmisi udara ini rawan terhadap sambaran petir yang menghasilkan gelombang berjalan (surja tegangan) yang dapat masuk ke pusat pembangkit listrik. Oleh karena itu, dalam pusat listrik harus ada lightning arrester (penangkal petir) yang berfungsi menangkal gelombang berjalan dari petir yang akan masuk ke instalasi pusat pembangkit listrik. Gelombang berjalan juga dapat berasal dari pembukaan dan penutupan pemutus tenaga atau circuit breaker (switching).

Pada sistem Tegangan Ekstra Tinggi (TET) yang besarnya di atas 350 kV, surja tegangan yang disebabkan oleh switching lebih besar dari pada surja petir.

Saluran udara yang keluar dari pusat pembangkit listrik merupakan bagian instalasi pusat pembangkit listrik yang paling rawan sambaran petir dan karenanya harus diberi lightning arrester. Selain itu, lightning arrester harus berada di depan setiap transformator dan harus terletak sedekat mungkin dengan transformator. Hal ini perlu karena pada petir yang merupakan gelombang berjalan menuju ke transformator akan melihat transformator sebagai suatu ujung terbuka (karena transformator mempunyai isolasi terhadap bumi/tanah) sehingga gelombang pantulannya akan saling memperkuat dengan gelombang yang datang. Berarti transformator dapat mengalami tegangan surja dua kali besarnya tegangan gelombang surja yang datang. Untuk mencegah terjadinya hal ini, lightning arrester harus dipasang sedekat mungkin dengan transformator.

Lightning arrester bekerja pada tegangan tertentu di atas tegangan operasi untuk membuang muatan listrik dari surja petir dan berhenti beroperasi pada tegangan tertentu di atas tegangan operasi agar tidak terjadi arus pada tegangan operasi, dan perbandingan dua tegangan ini disebut rasio proteksi arrester.

Tingkat isolasi bahan arrester harus berada di bawah tingkat isolasi bahan transformator agar apabila sampai terjadi flashover, maka flashover diharapkan terjadi pada arrester dan tidak pada transformator.

Transformator merupakan bagian instalasi pusat listrik yang paling mahal dan rawan terhadap sambaran petir, selain itu jika sampai terjadi kerusakan transformator, maka daya dari pusat listrik tidak dapat sepenuhnya disalurkan dan biayanya mahal serta waktu untuk perbaikan relatif lama.

Salah satu perkembangan dari lightning arrester adalah penggunaan oksida seng Zn02 sebagai bahan yang menjadi katup atau valve arrester. Dalam menentukan rating arus arrester, sebaiknya dipelajari statistik petir setempat. Misalnya apabila statistik menunjukkan distribusi probabilitas petir yang terbesar adalah petir 15 kilo Ampere (kA), maka rating arrester diambil 15 kilo Ampere.

Gambar 1 akan menunjukkan konstruksi sebuah lightning arrester buatan Westinghouse yang menggunakan celah udara (air gap) di bagian atas.


Gambar 1. Konstruksi sebuah lightning arrester buatan Westinghouse yang menggunakan celah udara (air gap) di bagian atas

Arrester ini bisa dipasang pada bangunan gedung atau di dekat alat yang perlu dilindungi misalnya pada komputer. Alat yang dilindungi perlu tidak saja dilindungi terhadap sambaran petir secara langsung, tetapi juga terhadap sambaran tidak langsung yang menimbulkan induksi.


Gambar 2. Lightning Arrester Tegangan Rendah Untuk Dipasang di Luar Gedung


Gambar 3. Lightning Arrester Tegangan Rendah Untuk Dipasang didalam Gedung

Sistem Pentanahan

Dalam sebuah instalasi listrik ada empat bagian yang harus ditanahkan atau sering juga disebut dibumikan. Empat bagian dari instalasi listrik ini adalah:

a. Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik) dan dengan mudah bisa disentuh manusia. Hal ini perlu agar potensial dari logam yang mudah disentuh manusia selalu sama dengan potensial tanah (bumi) tempat manusia berpijak sehingga tidak berbahaya bagi manusia yang menyentuhnya.
b. Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) dari lightning arrester. Hal ini diperlukan agar lightning arrester dapat berfungsi dengan baik, yaitu membuang muatan listrik yang diterimanya dari petir ke tanah (bumi) dengan lancar, seperti telah dijelaskan pada artikel di sini.
c. Kawat petir yang ada pada bagian atas saluran transmisi. Kawat petir ini sesungguhnya juga berfungsi sebagai lightning arrester. Karena letaknya yang ada di sepanjang saluran transmisi, maka semua kaki tiang transmisi harus ditanahkan agar petir yang menyambar kawat petir dapat disalurkan ke tanah dengan lancar melalui kaki tiang saluran transmisi.
d. Titik netral dari transformator atau titik netral dari generator. Hal ini diperlukan dalam kaitan dengan keperluan proteksi khususnya yang menyangkut gangguan hubung tanah.

Dalam praktik, diinginkan agar tahanan pentanahan dari titik-titik pentanahan tersebut di atas tidak melebihi 4 ohm.

Secara teoretis, tahanan dari tanah atau bumi adalah nol karena luas penampang bumi tak terhingga. Tetapi kenyataannya tidak demikian, artinya tahanan pentanahan nilainya tidak nol. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya tahanan kontak antara alat pentanahan dengan tanah di mana alat tersebut dipasang (dalam tanah). Alat untuk
melakukan pentanahan ditunjukkan oleh Gambar 1.


Gambar 1. Macam-macam alat pentanahan.

Dari gambar 1 tampak bahwa ada empat alat pentanahan, yaitu:
1. Batang pentanahan tunggal (single grounding rod).
2. Batang pentanahan ganda (multiple grounding rod). Terdiri dari beberapa batang tunggal yang dihubungkan paralel.
3. Anyaman pentanahan (grounding mesh), merupakan anyaman kawat tembaga.
4. Pelat pentanahan (grounding plate), yaitu pelat tembaga.

Tahanan pentanahan selain ditimbulkan oleh tahanan kontak tersebut diatas juga ditimbulkan oleh tahanan sambungan antara alat pentanahan dengan kawat penghubungnya. Unsur lain yang menjadi bagian dari tahanan pentanahan adalah tahanan dari tanah yang ada di sekitar alat pentanahan yang menghambat aliran muatan listrik (arus listrik) yang keluar dari alat pentanahan tersebut. Arus listrik yang keluar dari alat pentanahan ini menghadapi bagian-bagian tanah yang berbeda tahanan jenisnya. Untuk jenis tanah yang sama, tahanan jenisnya dipengaruhi oleh kedalamannya. Makin dalam letaknya, umumnya makin kecil tahanan jenisnya, karena komposisinya makin padat dan umumnya juga lebih basah. Oleh karena itu, dalam memasang batang pentanahan, makin dalam pemasangannya akan makin baik hasilnya dalam arti akan didapat tahanan pentanahan yang makin rendah.


Gambar 2. Batang pentanahan beserta aksesorisnya.

Gambar 2 menggambarkan batang pentanahan beserta aksesorisnya, yaitu; (1) Konduktor tanah, (2) Penghubung antara konduktor dengan elektroda tanah, dan (3) Elektroda tanah.


Gambar 3. Batang pentanahan dan lingkaran pengaruhnya (sphere of influence).

Sedangkan gambar 3 menggambarkan batang pentanahan beserta lingkaran pengaruhnya (sphere of influence) didalam tanah. Tampak bahwa makin dalam letaknya di dalam tanah sampai kedalaman yang sama dengan kedalaman batang pentanahan, dan lingkaran pengaruh ini makin dekat dengan batang pentanahan. Hal ini disebabkan oleh adanya variasi tahanan jenis tanahnya, seperti ditunjukan oleh tabel tahanan jenis tanah dibawah ini.


Tabel 1. Tahanan jenis berbagai macam tanah dan tahanan pentanahannya.

Tabel 1 menunjukkan tahanan jenis berbagai macam tanah serta tahanan pentanahan dengan berbagai kedalaman dan apabila digunakan pita pentanahan (grounding strip) dengan berbagai ukuran panjang. Dari tabel terlihat bahwa untuk memperoleh tahanan pentanahan 6 Ω di humus lembab, maka batang pentanahannya cukup dipancang sedalam 5 meter tetapi bila di pasir kering kedalamannya harus 165 meter.

,

Keandalan Pembangkit

Pada artikel mengenai faktor-faktor dalam pembangkitan (dapat dibaca di sini) disebutkan bahwa Forced Outage Rate (FOR) adalah suatu faktor yang menggambarkan keandalan unit pembangkit. Dalam sistem interkoneksi yang terdiri dari banyak unit pembangkit, maka keandalan unit-unit pembangkit yang beroperasi dibandingkan dengan beban yang harus dilayani menggambarkan keandalan sistem tersebut.

Ada angka yang menggambarkan berapa besar probabilitas unit-unit pembangkit yang beroperasi tidak mampu melayani beban. Angka probabilitas ini dalam bahasa Inggris disebut "loss of load probability" atau biasa disingkat LOLP. Gambar 1 menggambarkan secara kualitatif besarnya LOLP untuk suatu sistem, yaitu:

LOLP = p x t

keterangan
p : menggambarkan probabilitas sistem dapat menyediakan daya sebesar b.
t : menggambarkan lamanya garis tersedianya daya sebesar b memotong kurva lama beban dari sistem.


Grafik 1. Penggambaran LOLP = pxt dalam hari per tahun pada kurva lama beban.

Nilai LOLP biasanya dinyatakan dalam hari per tahun.

"Makin kecil nilai LOLP, makin tinggi keandalan sistem. Sebaliknya, makin besar nilai LOLP, makin rendah keandalan sistem, karena hal ini berarti probabilitas sistem tidak dapat melayani beban yang makin besar."

Nilai LOLP dapat diperkecil dengan menambah daya terpasang atau menurunkan nilai Forced Outage Rate (FOR) unit pembangkit, karena dua langkah ini dapat memperkecil probabilitas daya tersedia b pada gambar 1 menjadi terlalu rendah sehingga memotong kurva lama beban dengan nilai t yang lebih lama.

Penentuan besarnya nilai LOLP dari suatu sistem harus mempertimbangkan besarnya peran penyediaan tenaga listrik pada sistem tersebut atau dengan kata lain berapa besar kerugian yang dialami pemakai energi listrik (konsumen) apabila terjadi interupsi atau gangguan penyediaan pasokan energi listrik.

Misalnya dalam sitem yang berupa sebuah PLTD dengan bebeapa unit pembangkit yang memasok tenaga listrik kesebuah pabrik. LOLP dari sistem ini ditentukan dengan mempertimbangkan berapa kerugian yang timbul apabila pabrik mengalami gangguan pasokan tenaga listrik, yang dinyatakan dalam Rupiah per kWh terputus.

Pada sistem yang besar seperti sistem tenaga listrik yang dikelola oleh PLN, penentuan nilai LOLP ini haruslah mempertimbangkan harga Rupiah per kWh terputus secara nasional. Hal ini disebabkan karena dengan terputusnya pasokan tenaga listrik dari PLN, berarti menimbulkan kerugian nasional.

Standar PLN mengenai LOLP adalah 3 hari per tahun untuk sistem interkoneksi Jawa (JAMALI) hari dan 5 hari per tahun untuk sistem di luar Jawa.

semoga bermanfaat.

,

AVR (Automatic Voltage Regulator)

Artikel kali ini erat kaitannya dengan artikel mengenai sistem eksitasi karena prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan ( excitacy)pada exciter.
Sistem pengoperasian Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk menjaga agar tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah, dikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan output generator.

Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis.


Gambar 1. Diagram sistem eksitasi.

AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator (PMG) sebagai contoh AVR dengan tegangan 110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial transformer (PT) dan current transformer (CT).


Gambar 2. Diagram AVR.

Bagian-bagian pada unit AVR

a. Sensing circuit
Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit melewati PT dan 90R terlebih dahulu, dan tegangan tiga phasa keluaran dari 90R diturunkan kemudian disearahkan dengan rangkaian dioda, dan diratakan oleh rangkaian kapasitor dan resistor dan tegangan ini dapat diatur dengan VR (Variable Resistant). Keuntungan dari sensing circuit adalah mempunyai respon yang cepat terhadap tegangan output generator.

Output tegangan respon berbanding lurus dengan output tegangan Generator berbanding lurus seperti ditinjukkan pada Gambar 3.


Gambar 3. Grafik hubungan sensing tegangan terhadap output of Generator

b. Comparative amplifier
Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara sensing circuit dengan set voltage. Besar sensing voltage dengan set voltage tidak mempunyai nilai yang sama sehingga selisih/rentang besar tegangan tersebut. Selisih tegangan disebut dengan error voltage. Ini akan dihilangkan dengan cara memasang VR (variable resistance) pada set voltage dan sensing voltage.

c. Amplifier circuit
Aliran arus dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat utama atau penguatan tingkat terendah. Keluaran dari comparative amplifier dan keluaran dari over excitation limiter (OEL) adalah tegangan negative dan dari tegangan negative kemudian pada masukan OP201. Ketika over excitation limiter (OEL) atau minimum excitation limiter (MEL) tidak operasi maka keluaran dari comparative amplifier dikuatkan oleh OP201 dan OP301 masukan dari OP301 dijumlahkan dengan keluaran dari dumping circuit. OP401 adalah Amplifier untuk balance meter hubungan antara tegangan masuk dan tegangan keluaran dari OP201 dan OP401 diperlihatkan pada bagan berikut.


Gambar 4. Rangkaian Amplifier

d. Automatic manual change over and mixer circuit
Rangkaian ini disusun secara Auto-manual pemindah hubungan dan sebuah rangkaian untuk mengontrol tegangan penguatanmedan generator. Auto-manual change over and mixer circuit pada operasi manual pengaturan tegangan penguatan medan generator dilakukan oleh 70E, dan pada saat automatic manual change over and mixer circuit beroperasi manual maka AVR (automatic voltage Rregulator) belum dapat beroperasi. Dan apabila rangkaian ini pada kondisi auto maka AVR sudah dapat bekerja untuk mengatur besar arus medan generator.

e. Limited circuit
Limited circuit adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan kurang penguatan (excitation) untuk pengaturan tegangan output pada sistem excitacy, VR125 untuk pembatas lebih dari keluaran terminal C6 dan VR126 untuk pembatas minimal dari keluaran terminal C6.

f. Phase syncronizing circuit
Unit tyristor digunakan untuk mengontrol tegangan output tyristor dengan menggunakan sinyal kontrol yang diberikan pada gerbang tyristor dengan cara mengubah besarnya sudut sinyal pada gerbang tyristor. Rangkaian phase sinkronisasi berfungsi untuk mengubah sudut gerbang tyristor yang sesuai dengan tegangan output dari batas sinkronisasi dan juga sinyal kontrol yang diberikan pada tyristor di bawah ini terdapat gambar sinkronisasi.

g. Thyristor firing circuit
Rangkaian ini sebagai pelengkap tyristor untuk memberikan sinyal kontrol pada gerbang tyristor.

h. Dumping circuit
Dumping circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan tegangan dari AC exciter dan untuk diberikan ke amplifier circuit dengan dijadikan feed back masukan terminal OP301.

i. Unit tyristor
Merupakan susunan dari tyristor dan dioda. Dan juga menggunakan fuse (sekring) yang digunakan sebagai pengaman lebur dan juga dilengkapi dengan indikator untuk memantau kerja dari tyristor yang dipasang pada bagian depan tyristor untuk tiap phase diberikan dua fuse yang disusun pararel dan ketika terjadi kesalahan atau putus salah satunya masih dapat beroperasi.

j. MEL (minimum excitacy limiter)
MEL (minimum eksitasi limiter) yaitu untuk mencegah terjadinya output yang berlebihan pada generator dan adanya penambahan penguatan (excitacy) untuk meningkatkan tegangan terminal generator pada level konstan. Rangkaian ini digunakan untuk mendeteksi operasional dari generator yaitu dengan mendeteksi keluaran tegangan dan arus pada generator. Rangkaian inijuga digunakan untuk membandingkan keluaran tegangan generator dengan eksitasi minimum yang telah diseting. Rangkaian ini akan memberikan batas sinyal pada rangkaian AVR apabila melebihi eksitasi minimum, kemudian output dari MEL (Minimum Eksitasi Limiter) dikuatkan oleh amplifier.


Gambar 5. Diagram Minimum Excitasi Limiter.

k. Automatic follower
Prinsip kerja dari alat ini adalah untuk melengkapi penguatan dengan pengaturan secara manual oleh 70E. Untuk menyesuaikan pengoperasian generator dalam pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal error. Hal tersebut digunakan untuk menjaga kesetabilan tegangan pada generator. Pengoperasian ini digunakan untuk pengaturan manual (70E) untuk ketepatan tingkatan excitacy yang telah disesuaikan. Kondisi pengoperasian generator dan pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal tegangan error. Hal tersebut dijadikan pegangan untuk menjaga kestabilan tegangan pada generator dengan adanya perubahan beban.
Automatic Follower digunakan untuk mendeteksi keluaran regulator dari sinyal tegangan error dan pengoperasian otomatis manual adjuster dengan membuat nilai nol. Rangkaian ini untuk menaikkan sinyal dan menurunkan sinyal yang dikendalikan oleh 70E. Dengan cara memutar 70E untuk mengendalikan sinyal pada rangkaian ini.


Gambar 6. Blok Diagram Automatic Follower

semoga bermanfaat,

HaGe

,

Kamis, 18 Juni 2009

PLTH

Listrik, selain kebutuhan dasar juga kunci utama untuk membuka akses teknologi dan informasi bagi daerah yang terisolir menuju daerah yang maju dan mandiri. Salah satunya adalah Sistem PLTH yang merupakan suatu sistem pembangkit listrik tenaga hibrida dengan berbagai sumber energi dari diesel generator, energi terbarukan Matahari, Angin, Baterai berikut peralatan kontrol yang terintegrasi dan mampu menghasilkan daya listrik secara efisien dan efektif.

Upaya penyediaan energi listrik di pedesaan, umumnya hanya menggunakan diesel generator. Dengan pola beban harian yang berfluktuasi, kondisi operasi sistem ini menjadi tidak efesien dan boros, akan berpengaruh pada biaya operasi dan maintenance yang lebih mahal. Untuk mengatasi masalah tersebut, telah dilakukan pengkajian dan penerapan teknologi hibrida Surya-Diesel yang mengoptimalkan efisiensi bahan baker diesel (specific fuel consumption, SFC), sebagai model sistem pembangkit listrik untuk pedesaan yang dapat disesuaikan dengan potensi serta kebutuhan lokasi terutama daerah yang belum berlistrik.

Berkaitan dengan kegiatan tersebut pada 29 s/d 30 April 2009, Bagian Humas, Biro Umum dan Humas mengadakan Kegiatan Press Tour ke Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) di Desa Ponelo Kwandang Gorontalo Utara yang diikuti oleh beberapa media cetak dan elektronik, Bappeda Gorontalo Utara, serta Ka. Divisi Teknologi Service B2TE dan Tim Liputan Humas.

PLTH yang dioperasikan sejak 27 September 2004 ini melayani sedikitnya 400 Rumah dengan kapasitas 450VA/rumah menggunakan system “PRISMA” PRa-bayar berbasIs SMArt-key hasil rancangan BPPT.

Kapasitas sistem terpasang sanggup untuk mengantisipasi pertumbuhan beban dimasa datang, tediri dari Modul Surya 24 kWp, Diesel Generator 100 kVA, baterai 1990 Ah dan Bi-directional inverter 90 kW, menghasilkan listrik AC 220 V dengan kualitas yang stabil dan pelayanan 24 jam per hari.

Menurut Kepala Divisi Teknologi Service Balai Besar Teknologi Energi M. Syafri Syarief pembangkit listrik hibrida ini cocok untuk diterapkan di daerah terpencil karena pertimbangan bukan hanya murah, melainkan juga sumber energinya terbarukan. Penerapan PLTH memperkecil penggunaan diesel sebagai sumber energi utama. Pembangkit ini justru mengoptimalkan sumber energi dari cahaya matahari maupun angin. Perpaduan ketiga pembangkit listrik itu bisa di fungsikan bersama atau bergantian.

Lebih lanjut M. Syafri mengatakan kesadaran masyarakat untuk memiliki PLTH tersebut sangat baik, sehingga PLTH di Desa Ponelo ini terawat dengan baik, dan masyarat juga menjadi terbiasa berhemat menggunakan listrik dan bisa mengontrol pemakaian listrik. (TR/humas)

Senin, 11 Mei 2009

arrester

FALL ARRESTER KR-PN2000 (Gambar)
1384 x 1048 - 71k - jpg
tirtasafety.indonetwork.co.id
Polymer Type Lightning Arrester
750 x 1128 - 66k - jpg
www.made-in-china.com
[ Lainnya dari www.made-in-china.com ]
DEHN Surge Arrester (Product Photo)
1280 x 1024 - 137k - jpg
ptsolusiteknika.itrademarket.com
Surge Arrester
1464 x 977 - 88k - jpg
www.made-in-china.com
ARRESTER BUSHING
768 x 1024 - 136k - jpg
www.diytrade.com
[ Lainnya dari img.diytrade.com ]

energi alternatif

Penggunaan Baterai Aki Pada Pusat Pembangkit Listrik

Di posting oleh: HaGe

Jika dirumah saja kita membutuhkan UPS (Uninterruptable power system) yang biasanya digunakan sebagai cadangan sumber energi listrik manakala suplai dari PLN terputus, apalagi pada pusat pembangkit listrik.

Pada pusat pembangkit listrik, sumber arus searah digunakan terutama untuk:
• Menjalankan motor pengisi (penegang) pegas PMT/CB.
• Men-trip-kan PMT apabila terjadi gangguan.
• Melayani peralatan komputer kontrol.
• Melayani keperluan alat-alat telekomunikasi.
• Memasok keperluan instalasi penerangan darurat.
• Melayani peralatan-peralatan motor listrik yang dianggap penting untuk beroperasi, walaupun terjadi kegagalan operasional, antara lain motor-motor untuk pelumasan, motor untuk rachet turbin, dan lain sebagainya.

Walaupun dalam suatu pembangkit listrik juga dilengkapi dengan Emergency Diesel Generator (EDG), namun memiliki fungsi dan pelayanan yang berbeda dengan sumber cadangan baterai aki. Biasanya kumpulan dari baterai aki tersebut dikenal dengan nama Battery bank.

Baterai aki merupakan sumber arus searah yang digunakan dalam suatu pusat pembangkit listrik. Baterai aki harus selalu diisi melalui penyearah. Gambar 1 akan menunjukkan instalasi baterai dan pengisiannya. Artikel sebelumnya mengenai baterai dapat dibaca di sini.


Gambar 1. instalasi baterai dan pengisiannya.

Kutub negatif dari baterai sebaiknya ditanah untuk memudahkan deteksi gangguan hubung tanah pada instalasi arus searahnya.

Ada 2 macam baterai aki yang dapat digunakan di pusat pembangkit listrik, yaitu
• baterai asam dengan kutub timah hitam
• baterai basa yang menggunakan nikel cadmium (NiCd) sebagai kutub.

Baterai asam timah hitam menggunakan plumbum oksida (PbO2) sebagai kutub positif dan sebagai kutub negatif adalah plumbum (Pb). Sedangkan sebagai elektrolit digunakan larutan asam sulfat (H2SO4). Baterai basa nikel cadmium menggunakan nikel oksihidrat (NiOH) sebagai kutub positif dan cadmium (Cd) sebagai kutub negatif. Sedangkan sebagai elektrolit digunakan larutan potas kostik (KOH).

Untuk daerah panas dengan suhu di atas 25° C, baterai asam timah hitam lebih cocok daripada baterai basa nikel cadmium. Pemeliharaan baterai aki paling penting adalah:
a) Pemantauan besarnya tegangan listrik
b) Berat jenis elektrolit
c) Kebersihan ruangan, dan
d) Ventilasi ruangan.

Perubahan Kimia Selama Pengisian dan Pemakaian Aki

Gambar 2. Perubahan Kimia Selama Pengisian dan Pemakaian Aki


Gambar 3. Proses pemakaian dan pengisian

Perubahan kimia pada saat pelepasan muatan listrik

Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada tegangan tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).

Perubahan kimia pada saat pengisian muatan listrik

Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.

Penurunan berat jenis accu zuur selama pelepasan muatan listrik

Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis accu zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20°C, bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200 pada 20°C, maka Aki masih mempunyai energi listrik sebesar 70%.

Berat jenis accu zuur tergantung dari suhu

Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan berat jenis pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu. Volume accu zuur bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedang beratnya tetap. Jika Volume bertambah sedang beratnya tetap maka berat jenis akan turun. Berat jenis turun sebesar 0.0007 untuk kenaikan tiap derajat celcius dalam suhu batas
normal Aki. Standar berat jenis menurut perjanjian adalah untuk suhu 20°C.

pembangkit listrik mikro

Menteri Energi Resmikan Pembangkit Listrik Mikro Hidro
Rabu, 11 Juli 2007 | 07:41 WIB

TEMPO Interaktif, Bali:Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro pada Rabu (11/7) ini akan meresmikan Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTM) di Tukad Janga, Lingkungan Juuk Manis, Paya, Karangasem, Bali.
Pembangkit berkekuatan 25 kilowatt sebelumnya telah melalui tahap uji coba. Turbinnya digerakkan air berkapasitas 30 meter kubik per detik dan berpotensi menghasilkan daya 30 KW.

Menurut Humas PLN Distribusi Bali, I Wayan Redika, PLTM dikelola masyarakat dengan bantuan perawatan dari PLN. ” Termasuk ketrampilan mengelola dan menjual listrik,” katanya, tadi malam.

Dia menjelaskan, Bali menyimpan potensi besar di bidang kelistrikan untuk skala kecil, seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan tenaga angin. Sayangnya, kemanfaatannya belum maksimal. Selain PLTM, PLN Bali telah membangun pusat pembangkit berkapasitas kecil, seperti PLTA maupun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang ada di Nusa Penida, Klungkung. Instansinya tengah menjajaki pembangunan pembangkit listrik tenaga angin di wilayah Seraya, Karangasem. Rofiqi Hasan